Monday, January 4, 2010

Ritual Sesaji Gunung Kelud 2009

Ritual Sesaji Gunung Kelud yang dilaksanakan setiap bulan Suro adalah sebuah bentuk Ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang maha Esa , masyarakat Lereng kelud terutama masayarakat Lima desa yaitu Desa Sugihwaras ,Ngancar, Sempu, Babadan dan Pandantoyo, atas limpahan kesejahteraan dan keselamatan , yang selama ini di rasakan oleh masyarakat seputaran kelud, serta sebagai bentuk Pelestarian Budaya warisan leluhur dan Pengembengan potensi wisata terutama wisata gunung Kelud.

Pelaksanaan ritual sesaji kali ini , agak berbeda di bandingkan tahun-tahun sebelumnya ,karena pada pelaksaanaan kali ini berganti nama dari Larung sesaji Menjadi Ritual sesaji, perubahan penyebutan kali ini lebih di sebabkan karena perubahan karekter gunung Kelud dari danau kawah menjadi Kubah lava (anak Kelud) , walaupun terjadi perubahan penyebutan,semangat dan antusias masyarakat Kelud dan seputarnya masih seperti sebelumnya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumya, pengikrar do'a ritual adalah Mbah Ronggo tapi pada tahun ini, adalah Mbh Suparlan dan Mbh Meseni , penunjukan mbh Suparlan dan mbh meseni sebagai pengikrar doa , adalah kesepakatan bersama antara Empat Puluh Lima Sesepuh masyarakat kelud dan Kades Sugihwaras selaku pinisepuh Desa. Pengikrar doa adalah orang yang paling di sepuhkan oleh para sesepuh .

Pada dasrnya Ritual sasaji tahun ini berjalan lancer dan lebih khidmat di bandingkan tahun-tahun sebelumnya karena pada pelaksanaan tahun ini lebih mengedepankan Prosesi ritual dibandigkan Hiburan.

Alur Rtual

Satu hari sebelum pelaksanaan ritual sesaji di puncak kelud para sesepuh gunung kelud (45 ORANG ) melaksankan salamatan di dua danyang Desa Yatu mbah sumber dan mbh ringin, Tujuan dari slametan ini adalah permohonan kelancaran pelaksanaan ritual di Puncak kelud, dan pada malan harinya semua sesepuh Desa Melekan Di puncak Kelud ,

Pelaksanaan ritual sendiri pada pagi hari yaitu hari Minggu Wage tanggal 27 Desember 2009 , dengan iring-iringan parade , urutan paling depan adalah cucuk lampah , dua putrid pembawa sesaji, sesepuh desa dan dari PHDI, tumpeng agung, dayang-dayang sesepuh desa 45 orang, jaranan, masyarakat dari lima desa , umat Hindu , masyarakat umum,

Setelah sesaji di serahakan kepada Pinisepuh Desa (Kades) dan dari Umat Hindu ,selanjuntnya iring-iringan diarak menuju anak Kelud , sesampainya di anak Kelud sesepuh desa melakuan ritual dan selamtan di dekat kubah lava.

Akhireeeeee selesai dechhhhhh……………………………

Oleh Prapto (warga Sugih Waras, Ngancar, Kediri)